"Sebab itu aku minta kepadamu, supaya kamu jangan tawar hati melihat kesesakanku karena kamu, karena kesesakanku itu adalah kemuliaanmu."
Efesus 3:13
Tanpa terkecuali, yang namanya masalah adalah bagian
dari kehidupan manusia. Jika sudah begitu, kita tidak dapat menghindar atau
lari dari masalah. Kita harus menghadapinya! Percaya kepada Yesus bukan berarti
perjalanan hidup mulus ibarat melewati jalan tol. Bukan berarti pula kita langsung memiliki kehidupan yang berlimpah dengan berkat.
Justru pada saat kita 'berlabel Kristen' kita harus siap
dengan segala konsekuensinya. Tuhan Yesus berkata, "Setiap orang yang mau
mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut
Aku." (Matius 16:24). Dengan adanya masalah demi masalah yang menghiasi
perjalanan hidup kita bukan berarti Tuhan tidak mengasihi dan mempedulikan
kita. Justru dengan masalah yang ada Dia hendak membentuk dan memproses kita supaya iman kita makin kuat dan berakar di dalam Dia.
Seringkali kita menjadi lemah dan tawar hati ketika
permasalahan datang menimpa. Kita berharap Tuhan segera memberikan pertolongan
dan menjawab doa-doa kita. Namun jika pertolongan Tuhan tidak kunjung datang
kita kecewa dan tidak lagi punya semangat untuk mencari Tuhan lagi. Mari
belajar dari Rasul Paulus! Meski harus menghadapi masalah dan penderitaan ia
tetap bertahan dan mampu menjaga hatinya agar tidak menjadi tawar. (2 Korintus 4:16).
Paulus tahu pasti bahwa penderitaan yan dialaminya itu
tidak sebanding dengan kemuliaan kekal yang Tuhan sediakan kelak. Inilah yang
menjadi kekuatan Paulus! Tawar hati hanya akan membuat kita makin lemah dan tak
berdaya menghadapi masalah yang ada, sebab "Jika engkau tawar hati pada
masa kesesakan, kecillah kekuatanmu." (Amsal 24:10).
Sebaliknya, hadapi setiap masalah yang ada dengan penuh iman! Jangan hanya karena masalah, kita menjadi undur dan meninggalkan Tuhan. Kita akan rugi besar!